Rekor baru ini terjadi bahkan ketika pasar mulai menghitung ulang potensi penurunan suku bunga pada Juni setelah inflasi AS Maret lebih tinggi dari perkiraan.
Menurut CME Fed Watch Tool, pasar hanya melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 27 persen pada Juni, turun dari perkiraan 50 persen pada minggu lalu dan 68 persen pada bulan lalu.
Namun, para analis mencatat, meskipun The Fed dapat menunda siklus pelonggaran moneternya, kecil kemungkinannya mereka akan menaikkan suku bunga lagi, yang berarti bahwa suku bunga riil masih dapat bergerak lebih rendah. Dus, ini merupakan kondisi positif bagi emas.
Meskipun emas masih mendapat katalis yang baik, beberapa analis mengatakan reli tersebut menjadi terlalu berkepanjangan di tengah sikap serakah (greedy) pelaku pasar.
“Saya pikir momentumnya masih kuat. Tetapi pada saat yang sama, tidaklah benar untuk menjadi serakah, dan mengingat reli luar biasa yang kita lihat pada harga emas, kami pikir adalah bijaksana untuk membukukan keuntungan,” kata Kepala Investasi di Zaye Capital Markets Naeem Aslam, dikutip Kitco, Jumat (12/4).