Selain itu, proyek terbaru Metland Kertajati juga sudah mulai dipasarkan. Dia menambahkan, perseroan pun memasarkan produk-produk baru, seperti tipe White Rose, Cluster Walden, Barcelona Cove, Havana Breeze, dan Derora.
Di sektor komersial, MTLA fokus menyelesaikan perluasan Grand Metropolitan yang ditargetkan rampung pada 2025. Proyek ini diharapkan menambah kontribusi pendapatan berulang.
MTLA juga terus mengembangkan strategi pemasaran digital untuk mendongkrak penjualan.
“Perseroan melakukan inovasi strategi pemasaran digital untuk memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat,” kata Olivia.
Hingga pukul 14.20 WIB, saham MTLA berada di zona merah dengan pelemahan 1,83 persen ke Rp430 pada perdagangan Senin (21/4/2025).
(Fiki Ariyanti)