IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) baru saja membukukan kinerja positif di sepanjang Semester I-2024 lalu.
Capaian ini tak lepas dari strategi Perseroan yang terus memacu pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan dengan memperkuat fundamental, di tengah beragam tantangan yang ada di industri infrastruktur telekomunikasi.
"Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi terbaru, untuk menjawab kebutuhan pasar," ujar Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangan resminya, Senin (29/7/2024).
Capaian kinerja positif tersebut, menurut Theodorus, tercermin dari pencapaian pendapatan di sepanjang enam bulan pertama tahun ini, yang tercatat mencapai Rp4,45 triliun, meningkat 7,8 persen dibanding realisasi pada periode sama tahun lalu (year on year/YoY).
Pada saat yang sama, capaian laba bersih perusahaan yang juga dikenal dengan nama Mitratel tersebut juga telah mencapai Rp1 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan dipacu oleh kuatnya kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan jumlah menara, pertumbuhan tenant, dan penggelaran fiber optic," ujar Theodorus.
Pada saat yang sama, pria yang akrab disapa Teddy tersebut menyatakan bahwa tenancy ratio Perseroan juga ikut membaik menjadi 1,52x dari posisi tahun sebelumnya sebesar 1,49x.
Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan mampu mengoptimalkan asset dan berhasil menyelaraskan antara kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan alat produksi.
Jumlah menara Mitratel mencapai 38.581 unit per akhir Juni 2024, bertambah 5,1 persen secara tahunan. Atas pencapaian tersebut, Mitratel
mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara.
Sementara panjang fiber optic mencapai 37.602 kilometer atau melonjak 37,9 persen pada kurun waktu yang sama. Kenaikan jumlah menara dan fiber optic ini berhasil diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penyewa yang mencapai 58.598 tenant, atau naik 7,1 persen secara tahunan (yoy).
"Perbaikan kinerja juga dipengaruhi oleh efisiensi dan perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan teknologi. Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, memudahkan para penyewa dalam melakukan penyewaan menara dan fiber yang sesuai
dengan kebutuhan," ujar Teddy.
Sebagai hasilnya, laba sebelum pajak, bunga dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp3,69 triliun pada periode Januari-Juni 2024. Angka ini meningkat 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bagi Teddy, perolehan tersebut menunjukkan adanya peningkatan profitabilitas yang semakin baik bagi Perseroan.
Di lain pihak, Margin EBITDA yang meningkat menjadi 83,1 persen dari 81,2 persen pada tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi yang semakin baik seiring dengan semakin besarnya skala bisnis, implementasi skema bisnis yang efisien, optimalisasi proses bisnis internal melalui digitalisasi dan lebih selektif dalam menggarap segmen tower related business.
"Kami senantiasa fokus pada fundamental Perusahaan, dengan monetisasi alat produksi dan terus memperkuat bisnis di ekosistem menara untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan baik dari sisi pendapatan maupun laba," ujar Teddy.
Mitratel akan terus aktif melakukan ekspansi bisnis yang fit dengan strategi Perusahaan, termasuk adopsi teknologi baru untuk menghadapi perubahan di industri dengan melakukan kemitraan strategis yang selektif.
Penerapan teknologi baru akan melengkapi dan memperkuat upaya Mitratel memperluas jaringan infrastruktur dan pemerataan akses telekomunikasi menjadi lebih optimal. Dalam menentukan aksi Perusahaan, Mitratel selalu memastikan terciptanya Growth Story & Value Creation dari kegiatan tersebut.
"Ke depan, Mitratel senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik dan tumbuh berkelanjutan dalam mendukung pemerataan dan kedaulatan digital di Indonesia," ujar Teddy.
(taufan sukma)