"Dan ini tentunya juga berbanding lurus dengan prospek (bisnis) PGEO dan perusahaan-perusahaan panas bumi lainnya ke depan. Soal tantangan sudah pasti ada. Tapi bicara potensi ke depan, Saya yakin sangat menjanjikan," tegas Komaidi.
Sepanjang 2022 lalu, diketahui bahwa PGEO berhasil membukukan laba bersih sebesar USD127,32 juta. Nilai tersebut terhitung tumbuh 49,68 persen dibanding realisasi laba PGEO pada 2021.
Tak hanya itu, tahun lalu anak usaha PT Pertamina (Persero) itu juga mampu membukukan pendapatan usaha sebesar USD386,07 juta, atau meningkat tipis sebesar 4,68 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
Atas capaian positif tersebut, PGEO tak ragu untuk membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar USD100 juta, yang USD70 juta diantaranya telah dibayarkan pada pemegang saham pada Januari 2023 sebesar USD70 juta.
Dengan demikian, nilai dividen tunai yang bakal dibayarkan dalam waktu dekat adalah sebesar USD30 juta. (TSA)