"Bukan tidak mungkin ketegangan ini justru menciptakan dan memicu perubahan struktural yang positif, yang menguntungkan negara dalam jangka panjang," kata Saigal.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga berjanji akan memperbaiki kebijakan pemerintah. Hal ini dipandang sebagai sinyal kepada pasar bahwa dia akan terus mengelola APBN. Investor juga memandang Sri Mulyani sebagai sosok yang konsisten dan disiplin dalam mengelola fiskal.
Hingga akhir Agustus 2025, porsi kepemilikan asing pada obligasi Indonesia hanya 15 persen, jauh dari posisi pada 2020 saat asing memegang 39 persen surat utang negara.
(Rahmat Fiansyah)