“Perusahaan teknologi itu tumbuhnya jangka panjang. Saat ini memang masih merugi, namun suatu saat nanti akan mencatatkan pertumbuhan yang positif,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dalam prospektus yang dirilis, Blibli masih mencatatkan rugi sebesar Rp2,5 triliun di semester pertama tahun ini. Sementara dari sisi pendapatan, Blibli membukukan Rp6,7 triliun pada periode Juni 2022 atau naik 123 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu yang sebesar Rp2,9 triliun.
Blibli dijadwalkan melantai di BEI dengan kode BELI pada 7 November 2022 mendatang. Perseroan menawarkan sebanyak 17,77 miliar saham atau sebesar 15,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran umum sebesar Rp450 per saham. (RRD)