"Secara historikal sampai dengan 2022, dividen BNI itu sebesar 25 persen. Kemudian secara bertahap mulai kita naikkan sampai dengan 30 persen dan pada 2023, kita naikkan ke 50 persen," tuturnya.
Selain itu, BNI dalam mempertimbangkan besarnya pertumbuhan dividen atau target dividen yang dievaluasi pertama adalah kecukupan permodalan.
"Kalau kita lihat kecukupan modal BNI sampai Agustus ini masih cukup sehat, yaitu 20 persen dari CAR dan kuartalan kita mencapai 19 persen. Ini jauh di atas ketentuan OJK," ujar Novita.
Dari sisi permodalan, hingga Juni 2024, CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 20,7 persen. Hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga, sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik.