IRT merupakan perusahaan afiliasi BRPT dengan kepemilikan saham 34 persen itu mulai mengoperasikan PLTU berkapasitas 1.000 megawatt (MW) pada Agustus 2024 lalu.
Sementara itu, BRPT menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD4,4 miliar atau sekitar Rp68,84 triliun. Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk sejumlah proyek dalam beberapa tahun ke depan.
Rinciannya, sebesar USD3,3 miliar akan digunakan untuk pembangunan proyek USC Coal-Fired Power Plant dengan kapasitas 2x100 megawatt. Proyek tersebut ditargetkan rampung paling lambat pada 2025.
Kemudian, sebesar USD800 juta digunakan perseroan untuk menggarap proyek Chlor Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC). Lalu, sebesar USD346 juta digunakan untuk pengembangan proyek geothermal untuk jangka waktu pengerjaan dari 2025 hingga 2030.
(Fiki Ariyanti)