Airbus dilaporkan sempat berencana memproduksi sekitar 700 jet pada tahun 2022. Namun pada akhirnya tidak terealisasi, dan hanya melakukan pengiriman jet sebanyak 661 sepanjang 2022 lalu.
Boeing hanya mengirimkan 480 jet pada periode yang sama dan ingin meningkatkan produksi di tahun-tahun mendatang.
“Ini berarti penting menjaga jumlah pekerja terampil yang memadai ke dalam rantai pasokan untuk menjaga produksi tetap stabil,”kata CEO Boeing, Dave Calhoun pada pada bulan Januari lalu.
Sementara Kevin Michaels, direktur pelaksana AeroDynamic Advisory mengatakan tidak mudah membangun buffer untuk produksi ini.
“Rantai pasokan di sektor mesin pesawat menghadapi hambatan besar. Terutama dalam proses produksi akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Saat ini, produksi komponen pesawat yang bernama throttle adalah yang paling menentukan berapa banyak pesawat yang dapat dibangun.” kata Michaels.