IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) sukses meraup pendapatan sebesar Rp632,83 miliar di sepanjang 2022 lalu.
Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 17,06 persen dibanding realisasi pada 2021, di mana perusahaan pelayaran itu tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp540,59 miliar
"(Pertumbuhan) Ini didukung oleh penambahan kontrak baru dari beberapa entitas bisnis Pertamina yang kami dapatkan pada tahun lalu," ujar Direktur ELPI, Efilya Kusumadewi, dalam keterangan resminya, Rabu (12/4/2023).
Penambahan kontrak baru tersebut, menurut Efilya, didapat dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur dengan nilai kontrak sebesar Rp415,783 triliun, PT Pertamina Hulu Mahakam senilai Rp36, 387 triliun dan PT Pertamina Hulu West Madura Offshore senilai Rp66,850 triliun.
Namun demikian, Efilya mengakui adanya penurunan laba bersih sebesar satu persen, yang disebabkan oleh revaluasi aset tetap yang dilakukan pada akhir 2021 lalu.
"Sehingga menyebabkan kenaikan biaya depresiasi serta kerugian entitas asosiasi," tutur Efilya.
Efilya menambahkan, Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan pada 2022 menunjukkan angka 13 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi sehat, serta memenuhi covenant yang ditetapkan bank kreditur, yaitu menjaga rasio keuangan debt to equity (DER) kurang dari 230 persen, Debt Service Coverage (DSC) di atas 1 kali (100 persen) dan Current Ratio di atas 1 kali (100 persen).
Untuk kewajiban, saat ini ELPI semakin sehat dimana liabilities dari tahun ke tahun semakin menurun dimana tahun 2020-2021 liabilities ELPI dari Rp330 milliar menjadi Rp297,95 milliar.
Sedangkan pada 2022 liabilities mengalami penurunan hingga 18 persen, sehingga total liabilities sebesar Rp242,88 milliar.
"Di 2022 kami telah melakukan pelunasan kredit investasi pada Bank Mandiri. Sehingga ELPI semakin sehat, kemampuan semakin baik atas kewajiban jangkapendek dan jangka panjang secara parsial telah terselesaikan," ungkap Efilya.
Atas kepercayaan yang telah didapat dari Pertamina Group dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) SKK Migas, diklaim menjadi bukti bahwa kinerja ELPI di bidang drilling & offshore service qualified sejauh ini berkualitas dan dapat bersaing.
"Kami yakin ke depan, dengan pandemi Covid-19 yang dapat ditanggulangi serta perekonomian yang semakin membaik, kinerja ELPI pasti akan semakin membaik dari tahun ke tahun," ujar Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, dalam kesempatan yang sama.
Bahkan, menurut Eka, dalam waktu dekat ELPI melalui konsorsium akan melaunching project support operasional pada Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan durasi kontrak selama lima tahun.
"Atas konsorsium tersebut, ELPI melakukan penyertaan modal kepada PT Buana Pratama Abadi, di mana kinerja serta serta sumbangsih keuangan akan terlihat di tahun 2023 hingga lima tahun ke depan," tutur Eka.
Sementara menghadapi potensi bisnis tahun ini, Eka mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi agar kinerja perusahaan dapat lebih maksimal.
"Di antaranya optimalisasi pendapatan dan efisiensi operasi. Ini didukung dengan beroperasinya PT ELPI Nusantara Armada, yang berfokus pada lini usaha transshipment," ujar Eka.
Anak usaha baru tersebut, menurut Eka, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada pendapatan dan laba Grup. Sedangkan untuk deretan anak usaha lain, Eka mengeklaim kontribusinya terhadap kinerja ELPI di sepanjang 2022 lalu juga sudah maksimal.
"Misalnya PT ELPI Offshore (ELPIO) yang laba kotornya mencapai Rp24,79 milliar. Juga PT ELPI Armada Nusantara (ENA) yang baru berdiri September 2022 dan bergerak di bidang kegiatan tug & barge, sudah berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang 6+2+2 tahun. Ini tentu bagus bagi kinerja ELPI secara keseluruhan," tegas Eka. (TSA)