sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Boston Furniture (SOFA) Catat Rugi Rp3,28 Miliar, Ternyata Ini Penyebabnya

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
20/06/2022 06:00 WIB
Nilai penjualan SOFA dan entitas anak mengalami kenaikan sebesar 56,11% pada tahun 2021 menjadi Rp37,44 miliar, dari Rp23,98 miliar yang diperoleh pada 2020.
Boston Furniture (SOFA) Catat Rugi Rp3,28 Miliar, Ternyata Ini Penyebabnya (FOTO:MNC Media)
Boston Furniture (SOFA) Catat Rugi Rp3,28 Miliar, Ternyata Ini Penyebabnya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Sepanjang 2021, PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) membukukan rugi bersih sebanyak Rp3,28 miliar.

Kinerja keuangan perusahaan mebel itu merosot dibandingkan laba bersih sebesar Rp263,17 juta yang dicapai pada 2020.

Direktur PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA), Dimas Adiyasa Wiryaatmaja mengatakan kerugian terjadi karena perseroan sedang melaksanakan investasi aset berupa mesin dan showroom.

"Sehingga meningkatkan nilai depresiasi aset perusahaan," kata Dimas dalam laporan hasil paparan publik yang diunggah di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia, dikutip Minggu (19/6/2022).

Diketahui, total aset SOFA tahun 2021 mengalami depresiasi sebesar 6 persen menjadi Rp64,10 miliar, dari posisi tahun 2020 senilai Rp68,26 miliar.

Dalam paparan publik, perseroan sedang melakukan inisiatif ekspansi dengan membuka showroom di Jakarta dan Surabaya.

Dimas mengungkapkan posisi market perseroan saat ini berada berada di kelas high-end furniture, dengan gross profit margin berada di kisaran 35%.

"Untuk market share, perseroan harus melakukan riset lebih lanjut untuk mengetahui besaran market share dari perseroan," ungkapnya.

Selain meluncurkan koleksi baru, perseroan saat ini sedang fokus untuk mengembangkan basis pelanggan melalui sejumlah ritel online. Lebih jauh, perseroan menggenjot efisiensi dalam kegiatan produksi.

Diketahui, nilai penjualan SOFA dan entitas anak mengalami kenaikan sebesar 56,11% pada tahun 2021 menjadi Rp37,44 miliar, dari Rp23,98 miliar yang diperoleh pada 2020.

Beban pokok membengkak seiring dengan kenaikan pendapatan. Adapun beban usaha juga bertambah seperti gaji dan kesejahteraan karyawan, komisi, penyusutan, dan sebagainya.

Alhasil perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3,87 miliar, berbanding terbalik dari laba sebelum pajak yang dihasilkan tahun 2020 senilai Rp471,84 juta.

Posisi laba bersih yang menurun, membuat perseroan mencatatkan rugi per saham dasar sebesar Rp2,27,-, dari sebelumnya laba per saham dasar Rp0,21.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement