IDXChannel – Pengusaha kawakan Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Theodore Permadi (TP) Rachmat kompak meningkatkan kepemilikan saham di emiten pengelola pabrik kilang LPG (liquefied petroleum gas) dan amoniak PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA).
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Boy Thohir membeli 6,09 juta saham ESSA per 2 Agustus 2024.
Dengan demikian, Boy Thohir kini menguasai 2,5 miliar saham atau setara dengan 14,55 persen saham ESSA.
Kemudian, TP Rachmat memborong 2,21 juta saham sehingga kepemilikannya meningkat menjadi 1,23 miliar saham atau setara dengan 7,17 persen.
Selain kedua taipan tersebut, kepemilikan PT Akraya International juga bertambah, yakni sebesar 4,99 juta saham menjadi 1,35 miliar (7,84 persen).
Akraya Internasional sendiri merupakan besutan Chander Vinod Laroya, yang merupakan Wakil Presiden Komisaris ESSA.
Chander Vinod mempunyai 16,38 persen saham ESSA atau sebanyak 2,82 miliar saham.
Sebagai informasi, penerima manfaat akhir (ultimate beneficial ownership/UBO) atas ESSA adalah Chander Vinod Laroya dan Boy Thohir.
Rapor Terbaru
ESSA) mencetak laba bersih sebesar USD20,59 juta sepanjang Januari hingga Juni 2024.
Capaian tersebut melejit 418 persen dibanding realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD3,98 juta.
Meski demikian, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan usaha menjadi USD151,6 juta pada semester I-2024.
Realisasi itu turun 10 persen year-on-year (yoy) dibandingkan pendapatan ESSA pada periode sama tahun sebelumnya sebesar USD168,18 juta.
Kendati pendapatan susut, EBITDA perusahaan naik 48 persen yoy sebesar USD61,6 juta.
“Ini dipengaruhi oleh peningkatan volume produksi serta efisiensi biaya,” ujar manajemen dalam keterangannya, pada 14 Juli 2024.
Kondisi ini juga tak terlepas dari pemeliharaan fasilitas pabrik amonia. Berkat inisiasi itu, diakui manajemen, terjadi pertumbuhan produksi dan efisiensi biaya.
Hingga akhir Juni 2024, volume produksi ESSA meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu.
“ESSA senantiasa berkomitmen untuk mencapai manufacturing excellence, berpihak pada keberlanjutan lingkungan,” kata manajemen. (Aldo Fernando)