IDXChannel - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengantongi laba bersih sebesar USD84,47 juta atau Rp1,32 triliun. Angka tersebut naik 12,40% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD75,15 juta.
Pendapatan perseroan juga naik 5,13% menjadi USD445,27 juta atau Rp6,99 triliun, dari sebelumnya sebesar USD423,51 juta. Secara rinci, pendapatan dari penjualan listrik tercatat sebesar USD205,46 juta atau Rp3,22 triliun.
Disusul penjualan uap sebesar USD96,09 juta atau Rp1,50 triliun, biaya manajemen sebesar USD28 ribu atau Rp439,62 juta, serta penjualan kredit karbon sebesar USD4.000 atau Rp62,80 juta.
Perseroan juga mencatatkan pendapatan sewa operasi sebesar USD113,31 juta atau Rp1,77 triliun, dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar USD30,37 juta atau Rp476,91 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban depresiasi dan amortisasi perseroan tercatat sebesar USD55,05 juta atau Rp864,46 miliar. Kemudian, beban kompensasi dan karyawan tercatat sebesar USD31,74 juta atau Rp498,47 miliar.
Selanjutnya, perseroan juga mencatatkan beban konsultan dan teknisi tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy sebesar USD12,68 juta atau Rp199,19 miliar, serta beban keuangan sebesar USD13,65 juta atau Rp214,44 miliar.
Per September 2023, total nilai aset BREN tercatat sebesar USD3,48 miliar atau Rp54,71 triliun, naik 2,67% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD3,39 miliar. Adapun, liabilitas tercatat sebesar USD3,02 miliar dan ekuitas sebesar USD460,28 juta.
Perseroan baru-baru ini mendirikan anak usaha baru yakni, PT Barito Wind Energy (BWE). Dalam pendirian Barito Wind Energy, BREN memiliki 99,99% saham BWE atau 9.999 lembar saham senilai Rp15,59 miliar.
Di sisi lain, proyek Salak Binary milik perseroan ditargetkan beroperasi secara komersial atau commercial operation date (COD) pada akhir 2023 ini. Sebagai informasi, Salak Binary merupakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang digarap oleh anak usaha perseroan, Star Energy Group Holding Pte Ltd (STAR).
Proyek Salak Binary dengan penambahan kapasitas sebesar 15 megawatt tersebut sudah mencapai tahapan mechanical completion pada 3 Oktober 2023 lalu dengan total kemajuan mencapai 95,26%. Kemudian, tahap penyelesaian berikutnya untuk mencapai COD adalah koneksi ke jaringan dan komisioning yang ditargetkan sekitar akhir 2023.
(FRI)