"Kaliandra merah juga menyerap karbon dari udara untuk memproduksi biomassa. Dengan mencampurkan biomassa dan batu bara, maka emisi dapat dikurangi," ujar Rafli.
Lebih lanjut, dalam budidaya kaliandra merah, PTBA melibatkan tim peneliti dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Penanaman kaliandra merah di atas lahan seluas 80 hektare tersebut berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 119,18 ton per hektare per tahun.
Selain itu, juga menjadi penyimpan biomassa sebesar 11.805 ton untuk dijadikan wood pellet dengan kalori berkisar 4.500-4.700 kcal per kilogram yang diharapkan bisa digunakan untuk co firing PLTU.
(NIY)