Hingga Senin (21/4/2025) pukul 11:18 WIB, saham PANI turun 1,78 persen ke Rp9.650 per saham. Ryan menilai katalis positif didukung oleh kemampuan PANI dalam mengonversi landbank menjadi penjualan.
Pada 2024, realisasi marketing sales PANI pada tahun lalu berlangsung dengan cadangan lahan efektif seluas 918 hektare.
BCA Sekuritas juga menyoroti aksi korporasi PANI yang terus melakukan injeksi aset secara bertahap. Salah satu langkah terbaru adalah peningkatan kepemilikan saham di CGIC dan MAS, masing-masing menjadi 64,62 persen dari sebelumnya 55,89 persen.
Meski proyeksi marketing sales tahun 2025 direvisi turun menjadi Rp5,3 triliun atau 16,1 persen lebih rendah dari estimasi sebelumnya, Ryan menilai dampaknya terhadap kinerja keuangan akan tertutupi oleh margin yang tetap solid.
BCA Sekuritas memperkirakan pendapatan PANI pada 2025 sebesar Rp3,16 triliun, dan laba bersih Rp628 miliar. Ini tetap mencerminkan pertumbuhan yang sehat di tengah kondisi pasar properti yang fluktuatif," lanjut laporan tersebut.