Hermawan menerangkan, fasilitas kredit itu akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan pengembang properti tersebut.
"Dengan tersedianya kredit tersebut, perseroan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam memanfaatkan alokasi penggunaan dana," terangnya.
Seperti diketahui, hingga kuartal III/2022, BSDE memiliki jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas mencapai Rp27,36 triliun. Realisasi itu meningkat 7% dari akhir 2021 senilai Rp25,57 triliun.
Baca Juga:
(DES)