Pasar pun bereaksi cepat dengan memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif. Peluang pemangkasan suku bunga pada September melonjak menjadi 90 persen, dari sebelumnya hanya 40 persen sebelum rilis laporan ketenagakerjaan.
Kontrak berjangka suku bunga melonjak pada Senin dan kini mengindikasikan penurunan suku bunga sebesar 65 basis poin hingga akhir tahun, dibandingkan 33 basis poin sebelum data dirilis.
Pasar pada dasarnya sudah lebih dulu melonggarkan kebijakan untuk The Fed, tercermin dari imbal hasil obligasi dua tahun yang turun 4 basis poin menjadi 3,661 persen. Pada Jumat lalu, imbal hasil ini anjlok hampir 25 basis poin—penurunan harian terbesar sejak Agustus tahun lalu.
Prospek biaya pinjaman yang lebih rendah memberikan sedikit dukungan bagi saham, dengan kontrak berjangka S&P 500 naik tipis 0,1 persen dan Nasdaq menguat 0,2 persen.
Namun, bursa saham Asia masih mengejar pelemahan Wall Street pada Jumat lalu. Indeks Nikkei Jepang turun 1,61 persen, Topix minus 1,43 persen, CSI 300 China terkoreksi 0,15 persen, dan ASX 200 Australia berkurang 0,17 persen.