"Ketidakpastian itu sendiri setidaknya sama merusaknya dengan tarif, bahkan berpotensi melukai ekonomi AS sebesar dampaknya terhadap dunia," ujar Kepala Riset Ekonomi di Barclays, Christian Keller.
"Meski musim laporan keuangan saat ini masih menunjukkan angka yang solid, banyak perusahaan kemungkinan bersiap bertahan hingga situasi menjadi lebih jelas," katanya. Ia memperingatkan bahwa kondisi ini meningkatkan risiko resesi.
Di Eropa, kontrak berjangka EUROSTOXX 50 bertambah 0,3 persen, sedangkan FTSE futures dan DAX futures masing-masing naik 0,2 persen.
Sebaliknya, di Amerika Serikat, S&P 500 futures turun 0,4 persen dalam perdagangan awal, dan Nasdaq futures melemah 0,5 persen. Indeks S&P 500 sendiri telah bangkit hampir 12 persen dari titik terendah pada 8 April, namun masih berada 10 persen di bawah puncaknya.
Kinerja laba korporasi sejauh ini mendukung pasar, dengan pertumbuhan lebih dari 9 persen. Namun, Bank of America mencatat hanya 64 persen perusahaan yang melampaui ekspektasi laba per saham (EPS), turun dari 71 persen pada kuartal sebelumnya.