Secara umum, pekan ini menjadi periode positif bagi pasar saham global setelah tercapainya gencatan senjata dagang antara AS dan China, yang dianggap telah mengurangi risiko resesi global. Namun, menjelang akhir pekan, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda kehati-hatian.
Investor kembali melepas dolar AS terhadap mata uang safe haven pada Jumat. Nilai tukar USD/JPY turun 0,4 persen terhadap yen Jepang dan USD/CHF turun 0,3 persen terhadap franc Swiss.
“Pasar menghadapi akhir pekan dengan risiko lebih kecil terhadap posisi terbuka dibandingkan pekan lalu, karena tidak ada pertemuan dagang besar atau risiko signifikan yang terjadwal,” kata analis senior di Capital.com, Kyle Rodda.
“Namun, selama masa kepresidenan Trump, selalu ada kecenderungan sentimen ‘risk-off’ menjelang akhir pekan, sebab kejutan negatif pada pembukaan pasar Senin bisa saja muncul lewat satu unggahan di media sosial,” ujarnya.
Futures Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun 0,1 persen setelah Wall Street ditutup bervariasi. Data penjualan ritel AS yang lemah serta penurunan mengejutkan dalam indeks harga produsen pada April mendorong pasar untuk memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter sebesar total 56 basis poin oleh Federal Reserve tahun ini.