“Ada kecenderungan bearish di pasar saham saat ini,” kata analis di Capital.com, Kyle Rodda.
“Harga saham mulai mencerminkan risiko kekecewaan di Jackson Hole, dengan keraguan apakah The Fed akan beralih cukup agresif ke arah dovish seperti yang diperkirakan pasar suku bunga—atau bahkan beralih sama sekali,” imbuh Rodda.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang 80 persen untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin pada 17 September, dengan total 52 basis poin penurunan hingga akhir tahun. Sehari sebelumnya, peluang cut bulan depan masih di level 84 persen.
Powell sebelumnya menegaskan enggan memangkas suku bunga karena adanya tekanan harga akibat tarif impor musim panas ini. Risalah rapat The Fed bulan Juli yang dirilis semalam menunjukkan hanya Wakil Ketua Bidang Pengawasan Michelle Bowman dan Gubernur Christopher Waller yang mendorong pemangkasan suku bunga saat itu.
Ekspektasi pemangkasan September meningkat setelah laporan ketenagakerjaan awal bulan ini menunjukkan hasil lebih lemah dari perkiraan, yang kemudian diperkuat data inflasi konsumen yang minim dampak dari tarif. Namun, data inflasi produsen pekan lalu yang lebih panas dari perkiraan kembali mempersulit arah kebijakan.