Imbal hasil obligasi tenor 20 tahun Jepang naik ke level tertinggi sejak 2015 karena pasar utang global berada di bawah tekanan karena ekspektasi pengetatan moneter yang berlanjut. Bank Sentral mengumumkan operasi pembelian obligasi tidak terjadwal.
Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda mengatakan, intervensi Jepang untuk mengendalikan volatilitas Yen menghabiskan sekitar 3 triliun Yen atau sekitar USD21 miliar, seperti dilaporkan Nikkei.
Dolar AS sedikit melemah dari rekor tertingginya pada Senin lalu, ketika pejabat The Fed mengulangi komentar hawkish pada kebijakan. Mata uang Asia termasuk Yen Jepang dan Yuan China sedikit menguat.
Presiden Fed Boston, Susan Collins mengatakan, pengetatan tambahan diperlukan untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi. Namun proses tersebut akan mengorbankan hilangnya pekerjaan.