sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Dibuka Hijau Jelang Akhir Pekan, Hang Seng Naik Tertinggi

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
06/10/2023 10:16 WIB
Pasar saham Asia sebagian mengalami peningatan lanjutan menjelang akhir pekan, Jumat (6/10/2023).
Bursa Asia Dibuka Hijau Jelang Akhir Pekan, Hang Seng Naik Tertinggi. (Foto: MNC Media)
Bursa Asia Dibuka Hijau Jelang Akhir Pekan, Hang Seng Naik Tertinggi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pasar saham Asia sebagian mengalami peningatan lanjutan menjelang akhir pekan, Jumat (6/10/2023). Di pasar China, Indeks Shanghai Composite menguat 0,13 persen.

Indeks KOSPI di Korea Selatan naik 0,15 persen. Indeks ASX 200 di bursa Australia naik 0,54 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong mencatatkan kenaikan harian dua hari berturut-turut, 1,9 persen pada level 17.541.

Di Jepang, Nikkei 225 malah mengalami penurunan 0,12 persen di level 31.038 sementara indeks TOPIX naik 0,2 persen di level 2.269. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menguat 0,43 persen pada pukul 09.30 WIB. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sebelumnya, Bursa Asia mengalami penurunan tajam pada Rabu (4/10) dan tenggelam ke posisi terendah dalam beberapa bulan.

Pada hari itu, Indeks Nikkei 225 Jepang ambles 1,94 persen, Hang Seng Hong Kong tumbang 0,83 persen, Straits Times Singapura merosot 1,29 persen dan ASX 200 Australia turun 0,88 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ambruk 1,24 persen. Sementara indeks KOSPI di Korea Selatan turun paling dalam hingga 2,03 persen.

Pada perdagangan Kamis (5/10), Indeks Nikkei 225 berakhir menguat dan sempat menghentikan penurunan lima hari yang dipicu kenaikan bursa Wall Street.

Bursa New York tersebut menguat pasca data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong imbal hasil Treasury AS kembali lebih rendah.

Indeks Nikkei berakhir menguat 1,8 persen menjadi ditutup pada 31,075 sementara Indeks Topix menguat 2,02 persen. menjadi 2,264.

Di hari yang sama, saham-saham Hong Kong bangkit kembali dari level terendahnya dalam 11 bulan setelah dua sesi penurunan, mengikuti penguatan pasar luar negeri.

Investor kini juga tengah mencermati data dari libur di China dan pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu. Sementara kekhawatiran terhadap sektor properti di China daratan membatasi kenaikan tersebut.

Indeks Hang Seng naik tipis 0,10 persen, atau 18,03 poin, menjadi 17.213,87 pada Kamis.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun turun ke angka 4,7 persen dari level tertinggi 16 tahun di 4,8 persen yang sempat diraih pada Rabu dan menyebabkan kekacauan pasar.

Pasar masih menunggu laporan pekerjaan pada hari ini untuk mendapatkan wawasan terbaru mengenai pasar tenaga kerja AS.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun AS ini tetap naik hampir 15 basis points (bps) sepanjang Oktober. Sementara imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun mendekati 5 persen karena ketatnya pasar tenaga kerja dan pertumbuhan yang kuat selama periode inflasi tinggi.

Kondisi ini mendorong suku bunga netral telah bergeser jauh lebih tinggi sejak resesi tahun 2008, sehingga mengkonsolidasikan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Klaim pengangguran tetap mendekati posisi terendah tahunan pada minggu terakhir bulan September, sementara data JOLT mengalahkan ekspektasi.

Selain itu, PMI ISM jasa dan manufaktur mendukung optimisme terhadap kinerja ekonomi AS.

Beberapa pengambil kebijakan The Fed juga memberi sinyal kemungkinan kenaikan suku bunga lagi tahun ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement