sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Dibuka Menguat Tipis, Investor Nantikan Data Inflasi AS

Market news editor Febrina Ratna Iskana
29/08/2025 10:40 WIB
Saham-saham di kawasan Asia terpantau dibuka menguat tipis pada Jumat (29/8/2025), terdorong reli saham-saham teknologi di Wall Street.
Bursa Asia Dibuka Menguat Tipis, Investor Nantikan Data Inflasi AS. (Foto: Inews Media Group)
Bursa Asia Dibuka Menguat Tipis, Investor Nantikan Data Inflasi AS. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Saham-saham di kawasan Asia terpantau dibuka menguat tipis pada Jumat (29/8/2025), terdorong reli saham-saham teknologi di Wall Street.

Fokus investor kini beralih ke data inflasi utama AS yang akan dirilis hari ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Di sisi lain, laporan keuangan Nvidia pada minggu ini, yang tidak memenuhi ekspektasi tinggi investor, tetap menegaskan bahwa belanja infrastruktur AI cukup kuat, dan membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ke rekor penutupan tertinggi semalam.

Pasar di Asia mengikuti momentum positif pada Jumat dengan indeks MSCI, indeks saham Asia Pasifik terluas di luar Jepang, naik 0,4 persen, meskipun indeks berjangka saham Eropa dan AS melemah.

Indeks berjangka EUROSTOXX 50 turun 0,2 persen sementara indeks berjangka FTSE melemah 0,08 persen. Indeks berjangka S&P 500 turun 0,08 persen dan indeks berjangka Nasdaq melemah 0,15 persen.

"Meskipun terdapat ketidakpastian di China bagi Nvidia, angka pertumbuhan pendapatan utama tidak terlalu menunjukkan bahwa perkembangan AI secara keseluruhan sedang terpuruk. Ekspektasinya memang sudah sangat tinggi," kata kepala pasar untuk Asia-Pasifik di Capital Economics, Thomas Mathews, dilansir Reuters, Jumat (29/8/2025).

"Gambaran besarnya adalah pendapatan perusahaan teknologi AS masih tumbuh sangat pesat, dan kecuali hal itu berubah secara material, pasar saham di sana kemungkinan akan tetap baik-baik saja,” sambungnya.

Di China, Indeks STAR 50 yang berfokus pada teknologi turun 2,5 persen setelah melonjak lebih dari 7 persen pada sesi sebelumnya.

Saham perusahaan chip China, Cambricon Technologies, anjlok lebih dari 5 persen setelah perusahaan tersebut pada Kamis mengeluarkan peringatan risiko kepada investor dalam laporan keuangannya di bursa saham.

"Tentu saja, ketika Anda melihat pergerakan yang sangat, sangat besar, dan kemudian ada peringatan dari perusahaan, Anda mungkin berpikir bahwa telah terjadi sedikit overshooting," kata kepala strategi ekuitas Asia di Societe Generale, Frank Benzimra.

"Tetapi bagi saya, itu adalah cara pasar berfungsi dengan sangat normal, karena kita semua tahu bahwa pasar akan undershooting pada saat penurunan dan overshooting pada saat kenaikan," lanjutnya.

Adapun indeks blue-chip CSI300 naik 0,7 persen dan Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5 pesen. Sementara itu, Nikkei Jepang melemah 0,4 persen.

 (Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement