sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Kompak Menguat, Ini Sebabnya?

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
23/03/2022 10:36 WIB
Bursa saham di kawasan Asia kompak menguat hari ini Rabu (23/3/2022). Ada beberapa sentimen global yang mempengaruhi kinerja perdagangan efek.
Bursa Asia Kompak Menguat, Ini Sebabnya? (Foto: MNC Media)
Bursa Asia Kompak Menguat, Ini Sebabnya? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia kompak menguat hari ini Rabu (23/3/2022). Ada beberapa sentimen global yang mempengaruhi kinerja perdagangan efek di kawasan.

Berdasarkan data Investing, hingga pukul 09:53 WIB, KOSPI Korea Selatan (KS11) naik 0,77% di 2.730,83, Hang Seng Hong Kong (HSI) melesat 1,90% di 22.305,00, dan Nikkei 225 Jepang (N225) melambung 3,03% di 28.050.

Shanghai Composite China (SSEC) naik 0,27% di 3.268,50, Taiwan Weighted (TWII) menanjak 0,84% di 17.706,34. Adapun Straits Times Singapura tumbuh 0,48% di 3.367,09, dan Australia ASX 200 (AXJO) menguat 0,38% di 7.369,00, sementara Indonesia Composite Index / IHSG tumbuh 0,04% di 7.005,23.

Kenaikan ini mengikuti kinerja Wall Street semalam. Sebagai informasi, Dow Jones (DJI) 0,74%, Nasdaq (IXIC) 1,95%, dan S&P 500 (SPX) 1,13%.

Reli bursa saham di Asia mendapat berkah dari penurunan pasar obligasi. Selera investor beralih ke aset berisiko, dengan harapan dapat mengambil keuntungan sebelum terkena dampak kelanjutan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.

Sementara konflik Rusia dan Ukraina yang belum menemui ujung masih memukul pasokan dan membuat harga minyak dan komoditas energi tetap tinggi, sekaligus masih menempatkan inflasi di laju tertingginya.

"Pergerakan yang cukup kuat atas yield obligasi selama dua minggu terakhir telah menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan global," kata ahli strategi tarif NatWest Markets Jan Nevruzi, dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).

Untuk saat ini, Jan menilai investor meyakini fundamental ekonomi AS cukup kuat untuk menahan hambatan perang di Ukraina dan inflasi.

Dirinya meyakini iklim industri dan bisnis yang besar dengan arus kas yang baik di AS yang baik dapat menahan sentimen global.

"Mungkin pada titik tertentu pasar mulai memperkirakan adanya penurunan ekonomi, terutama saat The Fed memulai serangkaian kenaikan 50 bp suku bunga," tukasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement