Kepala Strategi Investasi Saxo, Charu Chanana, mengatakan, "Ada ketidakpastian mengingat perkembangan ini, yang dapat mendorong pengalihan investasi ke aset aman. Namun, otoritas Korea tampaknya bergerak cepat untuk menstabilkan pasar, sehingga dampaknya kemungkinan bersifat sementara."
Di sisi makro, investor menantikan sinyal terkait kebijakan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) untuk tahun depan, dengan laporan ketenagakerjaan November yang dijadwalkan rilis Jumat.
Data terbaru menunjukkan lowongan kerja di AS meningkat pada Oktober, sementara angka pemutusan hubungan kerja (PHK) mencatat penurunan terbesar dalam satu setengah tahun.
Pelaku pasar memperkirakan peluang 72 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini dan total 80 basis poin hingga akhir tahun depan.
Bank sentral AS menegaskan bahwa inflasi menuju target 2 persen dan mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut, meskipun tidak ada pandangan tegas terkait keputusan pada pertemuan mendatang.