sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Menguat, Jepang Pimpin Kenaikan Berkat Kesepakatan Dagang dengan AS

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
23/07/2025 09:28 WIB
Reli saham Jepang memimpin penguatan bursa Asia pada Rabu (23/7/2025), setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang.
Bursa Asia Menguat, Jepang Pimpin Kenaikan Berkat Kesepakatan Dagang dengan AS. (Foto: Reuters)
Bursa Asia Menguat, Jepang Pimpin Kenaikan Berkat Kesepakatan Dagang dengan AS. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Reli saham Jepang memimpin penguatan bursa Asia pada Rabu (23/7/2025), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang yang memicu harapan tercapainya kesepakatan serupa dengan negara lain.

Sentimen ini sedikit meredakan kekecewaan pasar atas laporan kinerja emiten AS yang terdampak tarif tinggi.

Melansir dari Reuters, Trump pada Selasa malam menyatakan, kesepakatan dengan Tokyo mencakup penurunan tarif menjadi 15 persen untuk barang kiriman Jepang ke AS. Sebelumnya, AS juga menjalin kesepakatan dengan Filipina, di mana barang impor dari negara itu akan dikenakan tarif sebesar 19 persen.

"Harapan pasar terhadap terobosan memang rendah, jadi pengumuman Trump memberikan kejutan positif ringan dan membawa kelegaan jangka pendek bagi saham Jepang," ujar Kepala Strategi Investasi Saxo, Charu Chanana.

"Secara strategis, kesepakatan ini memungkinkan Jepang menghindari kenaikan tarif dalam waktu dekat, sementara fokus Trump bergeser ke negara lain," imbuh Chanana.

Indeks Nikkei Jepang melonjak 2,75 persen pada Rabu, dipimpin saham-saham otomotif yang terangkat oleh kabar penurunan tarif impor mobil menjadi 15 persen dari rencana sebelumnya sebesar 25 persen. Saham Mazda Motor meroket 17 persen, sementara Toyota Motor naik 11 persen.

Obligasi pemerintah Jepang turun, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melonjak 8,5 basis poin menjadi 1,585 persen. Penurunan ketidakpastian ini memberi ruang bagi Bank of Japan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.

Para pelaku pasar tetap waspada karena Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan tengah mempertimbangkan pengunduran diri, setelah meninjau hasil kesepakatan dagang tersebut, menurut harian Yomiuri.

Trump juga menyebut, delegasi dari Uni Eropa akan datang ke AS pada Rabu untuk melakukan negosiasi dagang, membangkitkan harapan akan kesepakatan baru dengan Eropa. Hal ini menenangkan kekhawatiran pasar atas potensi tindakan balasan dari Uni Eropa di tengah memudarnya prospek kesepakatan dagang dengan Washington.

Futures indeks EUROSTOXX 50 naik 0,8 persen, sementara futures Wall Street — baik Nasdaq maupun S&P 500 — menguat sekitar 0,1 persen.

Dalam perkembangan positif lainnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa pejabat AS dan China akan bertemu di Stockholm pekan depan untuk membahas perpanjangan tenggat negosiasi kesepakatan dagang hingga 12 Agustus.

Indeks saham unggulan China naik tipis 0,40 persen, sementara indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,64 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang juga naik 0,6 persen.

Sementara itu di Wall Street, bursa ditutup bervariasi pada perdagangan sebelumnya, di tengah evaluasi pasar terhadap laporan laba yang menunjukkan dampak nyata perang dagang terhadap margin keuntungan perusahaan. Saham General Motors anjlok 8,1 persen setelah melaporkan kerugian USD1 miliar akibat tarif dalam laporan keuangan kuartalan.

Saham RTX juga melemah 1,6 persen, meskipun permintaan terhadap mesin dan layanan purna jualnya kuat, perusahaan tetap terdampak tarif.

Investor kini menanti laporan keuangan dari Tesla dan Alphabet (induk perusahaan Google), dua dari "Magnificent 7" saham teknologi yang selama ini menjadi motor penggerak reli pasar, berkat optimisme terhadap teknologi kecerdasan buatan. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement