Dolar didukung oleh keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memilih pemotongan suku bunga 25 basis poin (bp) bulan depan, bukan 50 bp, mengingat ekonomi terus tumbuh tanpa memanas berlebihan.
Gubernur Fed Christopher Waller pada Senin menyerukan lebih banyak kehati-hatian terkait pemotongan suku bunga, sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari melihat adanya pemotongan suku bunga yang lebih moderat ke depan.
Para trader memperkirakan kemungkinan sekitar 88 persen bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, dan 12 persen kemungkinan bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah, menurut CME's FedWatch.
Dari pasar energi, harga minyak turun sekitar 3 persen setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa Israel siap menyerang sasaran militer Iran, bukan fasilitas nuklir atau minyak, sehingga meredakan kekhawatiran tentang gangguan pasokan. (Aldo Fernando)