IDXChannel - Sebagian besar bursa saham Asia ditutup anjlok pada perdagangan hari Jumat (21/4/2023) lalu. Hal itu memperpanjang tren bearish ke sesi ketiga berturut-turut.
Salah satu penyebabnya yaitu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi diperburuk oleh data yang lemah. Di sisi lain, terdapat sinyal hawkish dari Federal Reserve yang turut mengguncang pasar modal.
Mengutip AP, Shanghai Shenzhen CSI 300 China dan indeks Shanghai Composite mencatatkan kinerja terburuk untuk hari itu, masing-masing turun lebih dari 1%. Itu karena kekhawatiran atas pemulihan ekonomi campuran di negara tersebut memperburuk sentimen terhadap saham lokal.
Sementara ekonomi China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama, sektor manufaktur terus berjuang. Data juga menunjukkan bahwa investasi langsung asing di China tumbuh jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada Maret lalu yang mencerminkan beberapa keraguan mengenai seberapa banyak ekonomi akan pulih tahun ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,2% karena data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen tetap kaku hingga Maret. Ada tekanan lebih pada Bank of Japan yang akhirnya mengetatkan kebijakan, meskipun ada sinyal dovish dari Gubernur Bank Jepang baru Kazuo Ueda.
Aktivitas bisnis di dalam negeri Sakura itu juga terus melemah, dengan data awal aktivitas manufaktur dan sektor jasa meleset dari perkiraan di bulan April.
Pasar Asia yang padat teknologi turun mengikuti isyarat lemah dari Wall Street, dengan indeks Hang Seng Hong Kong dan KOSPI Korea Selatan masing-masing turun sekitar 0,6%.