Meski demikian, sentimen pasar masih rapuh. Presiden AS Donald Trump pada Selasa mengatakan Washington tengah mempertimbangkan untuk memutus sebagian hubungan dagang dengan China, termasuk untuk produk minyak goreng.
AS dan China juga mulai mengenakan biaya pelabuhan tambahan terhadap perusahaan pelayaran yang mengangkut berbagai barang, mulai dari mainan hingga minyak mentah.
Pasar sempat bergejolak dalam beberapa sesi terakhir akibat eskalasi tajam perang dagang, setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 100 persen terhadap barang-barang asal China sebagai balasan atas kebijakan ekspor China yang diperluas secara drastis untuk mineral tanah jarang.
“Ini menunjukkan bahwa gencatan senjata permanen tidak akan mudah dicapai. Tapi ini juga menjadi pengingat bahwa pasar perlu waspada, karena sering kali mereka melontarkan ancaman dan kemudian menariknya kembali,” kata Analis Pasar di IG, Tony Sycamore.
Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menambahkan, penerapan tarif tambahan 100 persen pada ekspor China ke AS bergantung pada respons Beijing, dan bisa berlaku mulai 1 November atau lebih cepat. Namun, ia mengakui bahwa tidak mudah bagi China untuk mencari jalan keluar.