Namun, pasar saham China melemah, tertekan oleh ancaman tarif besar dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump serta minimnya langkah stimulus signifikan dari Beijing.
Indeks Hang Seng di Hong Kong terkerek 0,2 persen, sementara saham-saham unggulan China di indeks CSI300 turun 0,2 persen.
Investor kini mengalihkan perhatian mereka pada data inflasi Tokyo yang dijadwalkan rilis minggu ini, karena dianggap sebagai indikator awal tren harga secara nasional di Jepang.
Pekan perdagangan ini diperkirakan lebih tenang karena libur Thanksgiving di AS pada Kamis.
Penunjukan Menteri Keuangan oleh Trump menjadi sorotan di pasar obligasi karena ekspektasi pemotongan pajak, tarif impor, dan kebijakan imigrasi yang dapat memicu inflasi dan defisit besar.