IDXChannel - Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon resmi melakukan transaksi internasional perdana pada Senin (20/1/2025.
Dari total unit karbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi-Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang ditawarkan IDXCarbon hari ini, terdapat entitas asing yang ikut berpartisipasi.
Identitas asing dirahasiakan. Data perdagangan IDXCarbon hingga Senin (20/1/2025) pukul 11:00 WIB, terdapat frekuensi 19 transaksi, yang dilakukan oleh 14 pembeli (buyer).
Adapun volume perdagangan mencapai 48.788 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e). Dari sisi supply, saat ini terdapat 5 unit karbon SPE-GRK yang terkelompok dalam proyek Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), dan Indonesia Tech Based Solution Renewable Energy (IDTBS-RE).
Harga IDTBS mencapai Rp96.000 per tCO2e, sementara IDTBS-RE menembus Rp144 ribu per tCO2e.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengapresiasi sinergi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan lembaga terkait dalam memfasilitasi perdagangan internasional pertama hanya dalam tiga bulan sejak pemerintahan baru dilantik pada akhir. Oktober
“Perdagangan perdana ini merupakan sebuah tonggak penting dalam mengurangi emisi karbon, mengatasi tantangan perubahan iklim, dan mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan,” kata Mahendra dalam sambutannya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara IDXCarbon menegaskan langkah ini sebagai catatan sejarah, mengingat sebelumnya perdagangan IDXCarbon hanya berlangsung di market domestik.
“Kami melihat ada pertumbuhan signifikan. Saat ini volume perdagangan karbon sudah lebih dari 1 juta ton karbon ekuivalen,” ujar
Direktur Utama BEI Iman Rachman.
(DESI ANGRIANI)