Selain data dari Indonesia, beberapa agenda ekonomi penting lainnya seperti data manufaktur AS, penyerapan tenaga kerja AS, laporan kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The FED) hingga data cadangan devisa tanah air akan menjadi penggerak pasar selanjutnya.
Yang sangat dinanti pelaku pasar adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS.Data tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja pasar keuangan dalam sepekan. Namun pasar akan tetap bersikap waspada terhadap kondisi geopolitik ekonomi global yang memanas belakangan ini.
"Setelah perseteruan antara AS dan Ukraina, pelaku pasar juga dibayangi kekuatiran terkait wacana kebijakan tarif baru setelah kebijakan kenaikan tarif sebelumnya," katanya.
Sementara untuk nilai tukar mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level Rp16.530 per USD pada perdagangan hari ini. Kinerja nilai tukar mata uang Rupiah sangat bergantung dari upaya stabilisasi yang dilakukan Bank Indonesia.
"Rupiah belakangan ini kerap tidak mendapatkan keuntungan dari sejumlah sentimen buruk yang menerpa USD. Rupiah kerap berlawanan arah dari nilai fundamentalnya," ujar dia.