IDXChannel - Tambang batu bara milik PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) kembali menemukan tambahan cadangan sebanyak 37 juta MT.
Menurut Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), salah satu Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru saja diakuisisi oleh IATA, PT Arthaco Prima Energy (APE) berhasil menemukan tambahan cadangan sebanyak 37 juta MT dengan GAR 2.500 – 3.250 kg/kcal pada program pengeboran APE Tahap 1 dan 2 di atas lahan seluas 660 Ha, dari total area yang dapat dieksplorasi seluas 15.000 Ha.
IATA juga melakukan pengeboran pada IUP lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan KCMI melaporkan penemuan cadangan untuk IBPE Tahap 1 sejumlah 6,22 juta MT dengan GAR 3.375 kg/kcal di area seluas 960 Ha, dari total area yang dapat dieksplorasi seluas 15.000 Ha.
Dengan tambahan laporan KCMI ini, cadangan batu bara terbukti dari 4 IUP yang dimiliki oleh IATA naik menjadi 201,32 juta MT dari sebelumnya 158,68 juta MT.
Dengan menggunakan harga rata-rata batu bara HBA dari 2021 hingga Mei 2022, kegiatan penambangan APE dan IBPE akan menghasilkan Net Present Value (NPV) masing-masing sebesar USD220,4 juta dan USD34,9 juta, dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 55,2% dan 59,5%, Break-Even Point (BEP) sebesar 7,29 juta MT dan 1,94 juta MT, serta Payback Period masing-masing 2,06 tahun dan 1,54 tahun.