Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
Kebijakan ini didukung strategi operasi moneter yang terus diperkuat untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.
Dalam acara IDX Channel Economic Outlook Perbank 2019, di Main Hall, BEI, Jakarta, pada Senin (4/11), Raden Pardede juga mengatakan bahwa BCA juga melakukan penyesuaian terkait data-data pelambatan global.
“Jadi kita membuat target yang tidak muluk. Namun jika di tengah jalan terjadi perubahan signifikan ke arah yang positif tentu BCA akan menyesuaikan yang lebih baik lagi dan kalau ada kesempatan kita akan coba lebih baik dari target di awal,” katanya.
BCA melakukan penyesuaian demi menghadapi ketidakpastian global. “Pertumbuhan di angka 8% yang dulunya diperkirakan 10% kita revisi ke bawah, dimana perekonomian dunia juga direvisi ke bawah. Tapi kalau keadaaan global membaik dan situasi berubah kita akan meningkatkan kredit lebih baik lagi ke depan,” tandas Raden Pardede. (*)