sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Carsurin (CRSN) Bidik Pendapatan Rp507 Miliar di 2024

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
17/11/2023 14:51 WIB
Saat ini perseroan telah memiliki delapan lini usaha, bermula dari bisnis kelautan (marine), lini usaha perseroan kian meluas hingga yang terbaru adalah bisnis
Carsurin (CRSN) Bidik Pendapatan Rp507 Miliar di 2024 (FOTO:MNC Media)
Carsurin (CRSN) Bidik Pendapatan Rp507 Miliar di 2024 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Carsurin Tbk (CRSN) berupaya terus meningkatkan kinerja perseroan di 2024. Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp507 miliar, naik dari target 2023 yang mencapai Rp430,05 miliar.

Target tersebut sejalan dengan prospek bisnis testing, inspection, and certification (TIC) yang diproyeksi cerah.

Optimisme itu juga hadir karena industri TIC telah mengalami tren positif dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas tinggi.

Research & Development Advisor CRSN, Harold Loevy menyampaikan bahwa saat ini perseroan telah memiliki delapan lini usaha, bermula dari bisnis kelautan (marine), lini usaha perseroan kian meluas hingga yang terbaru adalah bisnis enviro. 

Kemudian, perseroan juga menjalani bisnis di sektor mineral dan logam, energi, sertifikasi sistem dan produk, infrastruktur, transformasi digital, lingkungan dan keberlanjutan, pangan dan pertanian, serta kelautan, lepas pantai dan asuransi.

“Meskipun di tengah tantangan dan dinamika pasar yang menantang, dedikasi tim kami telah berhasil menavigasi Carsurin menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Harold dalam paparan publik di Hotel Pullman Jakarta pada Kamis (16/11/2023).

Adapun, lanjut Harold, deretan peluang ekonomi hijau yang telah ditangkap Carsurin seperti environmental testing serta jasa-jasa terkait dengan gas rumah kaca dan perdagangan karbon. Selain itu, terdapat peluang di rantai pasok dan ekosistem kendaraan listrik.

Selanjutnya, untuk sektor ekonomi biru, terdapat peluang dari bisnis marine infrastructure, transportasi maritim, dan dangerous goods. Sedangkan, untuk transisi energi, perseroan telah menerapkan energy efficiency audit, UAV digital transformation, dan layanan terkait dengan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti biofuel, cangkang sawit (PKS) dan biomassa berkelanjutan (GGL).

“Dengan demikian, seiring dengan berkembangnya bisnis, perseroan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di masa depan,” imbuh Harold.

Per September 2023 perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp312,95 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp248,85 miliar. Pendapatan pada periode ini diperoleh dari sejumlah lini usaha yang meliputi jasa inspection, testing, certification, consulting, dan product sales.

Lebih lanjut, per September 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi aset. Di mana, aset lancar perseroan mencapai Rp134,02 miliar, naik dari akhir 2022 yang sebesar Rp85,33 miliar. Sementara itu, dari sisi aset tidak lancar juga mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp119,70 miliar dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp84,76 miliar.

(SAN)

Advertisement
Advertisement