Negara menjamin pokok investasi 100 persen serta imbal hasil investasi sesuai dengan yang dijanjikan, yakni 6,35 persen per tahun selama tiga tahun ke depan untuk SR021-T3 dan 6,45 persen per tahun selama lima tahun ke depan untuk SR021-T5. Artinya, SR021 bisa menjadi alternatif passive income yang akan memberikan imbal hasil tetap dan stabil setiap bulan, meskipun kondisi ekonomi naik turun.
“Ditambah, SR021 memberikan return yang lebih tinggi dari rata-rata deposito bank BUMN, namun dengan pajak yang lebih rendah. Pajak yang dikenakan pada SR021 hanya 10 persen, berbeda dengan deposito yang dikenakan pajak 20 persen,” kata Angie, Selasa (27/8/2024).
Kedua, SR021 merupakan produk investasi Syariah yang diawasi oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Angie meyakini, tingginya minat masyarakat akan produk investasi Syariah akan berimbas positif dan membuat SR021 laris di pasaran.
“Sebagai referensi, dalam penjualan Sukuk Ritel seri SR020 di tanggal 1-27 Maret 2024 silam, Bibit menjadi Mitra Distribusi Kategori Fintech yang mencatatkan penjualan terbanyak secara nasional. Ini menjadi dasar keyakinan kami bahwa SR021 juga akan sangat diminati masyarakat,” katanya.
Ketiga, rentang tanggal 23 Agustus-18 September 2024 merupakan momen yang tepat untuk mendapat imbal hasil SBN yang masih tinggi, sebelum nantinya suku bunga Bank Indonesia diprediksi turun. Hal ini mengingat ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada bulan September 2024.