sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Catat Kinerja Terburuk di Asia, Pasar Saham Thailand Berharap Tuah Pemilu

Market news editor Wahyu Dwi Anggoro
09/05/2023 15:10 WIB
Investor berharap pemilihan umum dapat menggenjot pasar saham Thailand yang mencataInvestor berharap pemilihan umum dapat t kinerja terburuk di Asia tahun ini.
Catat Kinerja Terburuk di Asia, Pasar Saham Thailand Berharap Tuah Pemilu. (Foto: MNC Media)
Catat Kinerja Terburuk di Asia, Pasar Saham Thailand Berharap Tuah Pemilu. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Investor berharap pemilihan umum dapat menggenjot pasar saham Thailand yang mencatat kinerja terburuk di Asia tahun ini. Hal ini disebabkan oleh janji-janji politik yang menawarkan stimulus ekonomi senilai puluhan miliar dolar.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (9/5/2023), indeks acuan SET telah merosot 6,4 persen pada 2023. Investor asing menarik hampir USD 1,8 miliar karena prospek pertumbuhan ekonomi Thailand tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Pemilu akan digelar di Thailand pada 14 Mei. Kubu oposisi yang dipimpin Partai Pheu Thai diperkirakan akan menang dan mengakhiri kekuasaan militer.

Partai Pheu Thai berkomitmen untuk memberikan bantuan tunai, meningkatkan upah minimum dan melaksanakan berbagai kebijakan untuk memperkuat perekonomian.

"Stimulus fiskal oleh pemerintah baru akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan dan harga saham, kami masih mempertahankan pandangan kami bahwa harga-harga saham akan menguat." kata Varorith Chirachon, direktur eksekutif di SCB Asset Management Co, manajer keuangan swasta terbesar di Thailand.

Dalam lima pemilu sebelumnya, SET Index menguat rata-rata 5,5 persen dalam tiga bulan sebelum pemungutan suara dan membukukan kenaikan serupa di bulan berikutnya. 

Menurut Therdsak Thaveeteeratham, seorang analis dari Asia Plus Securities Pcl, mengatakan kampanye yang fokus pada  masalah-masalah ekonomi bisa mendongkrak Indeks SET. Therdsak merekomendasikan saham-saham dengan pertumbuhan laba yang menjanjikan seperti Indorama Ventures Pcl dan Bangkok Expressway & Metro Pcl.

Ketahanan reli pasca pemilu akan bergantung pada prospek pertumbuhan tahun ini, di mana sektor pariwisata diperkirakan meningkat namun ekspor terganjal perlambatan ekonomi global.

Kementerian keuangan menurunkan estimasi pertumbuhan tahun ini menjadi 3,6 persen dari sebelumnya 3,8 persen karena ekspor yang lesu. Proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan Indonesia dan Filipina yang masing-masing sebesar 4,9 persen dan 5,6 persen menurut survei Bloomberg.

(WHY/Anggerito Kinayung gusti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement