"Dengan adanya akuisisi kapal ini, perseroan dapat memperkuat kapasitas operasionalnya, memenuhi kebutuhan proyek strategis, serta mengambil peluang bisnis baru di sektor migas dan energi terbarukan baik di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.
Selain itu, menurut Amanda, kapal Hai Long 106 ini juga sudah dalam kondisi siap operasional (ready to operate) sehingga dapat segera digunakan untuk mendukung proyek perseroan tanpa menunggu proses pembangunan kapal baru yang memakan waktu lama.
Baru-baru ini, CBRE mendapatkan kontrak dari PT Gunanusa Utama Fabricators untuk memanfaatkan kapal Hai Long 106. Kontrak itu berdurasi delapan tahun senilai Rp3,4 triliun dengan asumsi tarif time charter USD90 ribu per hari dan standby rate USD50 ribu per hari.
Selain itu, kapal Hai Long saat ini juga digunakan untuk sejumlah proyek. Di antaranya proyek transportation, instalation support of top side, jacket, and associate PL for WHP/PL campaign and removal support di wilayah operasi migas Chevron di Gulf of Thailand.
Kemudian, proyek penyediaan dan pengoperasian Derrick Lay Barge (DLB) pekerjaan offshore di India, pekerjaan EPCIC of Integrated WHCPP, sub sea pipeline and pipe line end terminal untuk proyek Hidayah Field Phase 1 Development Project di Selat Madura, Indonesia.