sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cek Prospek dan Target Saham AUTO Jelang Mudik Lebaran 2025

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
07/03/2025 12:04 WIB
Sentimen ini dinilai menjadi kabar baik bagi emiten suku cadang grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Cek Prospek dan Target Saham AUTO Jelang Mudik Lebaran 2025. (Foto MNC Media)
Cek Prospek dan Target Saham AUTO Jelang Mudik Lebaran 2025. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Musim mudik Lebaran tahun ini dipandang mendorong pertumbuhan permintaan terhadap industri suku cadang kendaraan. Sentimen ini dinilai menjadi kabar baik bagi emiten suku cadang grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Analis RHB Sekuritas Mutiara Nita memasang target Rp2.550 per saham terhadap AUTO. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan sebesar 26,8 persen dari harga saat ini Rp2.010.

Pantauan market Jumat (7/3/2025) pukul 11:28 WIB, saham AUTO naik 1,00 persen ke Rp2.030 per saham.

Adapun RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY terhadap AUTO, didukung oleh prospek industri yang semakin solid.

“Astra Otoparts dapat memperoleh benefit musiman, dengan mengandalkan permintaan yang lebih tinggi,” kata Nita dalam riset AUTO Resilient FY25 Outlook, Jumat (7/3/2025).

AUTO dinilai mendapat keuntungan dari peningkatan servis kendaraan sebelum periode perjalanan panjang. Nita memandang hal ini telah terlihat sejak Januari-Februari 2025. 

Pendapatan segmen perdagangan AUTO diproyeksikan mencapai Rp2,3 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Selain itu, kinerja AUTO juga akan didukung oleh permintaan yang stabil dari segmen kendaraan roda dua (2W) dan kendaraan komersial. 

Analis mencatat produksi truk domestik mengalami pemulihan signifikan sejak semester kedua 2024 dengan kenaikan 9,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Tren ini berlanjut pada Januari 2025 dengan lonjakan produksi truk sebesar 28 persen yoy, meskipun produksi mobil secara keseluruhan masih turun 12,6 persen yoy.

“Kami masih positif terhadap AUTO. Ekspektasi pendapatan lebih tangguh dan stabil untuk FY25-27. Ini juga salah satu alasan kami mempertahankan AUTO sebagai top picks di sektor ini,”kata Nita.

Dari sisi valuasi, AUTO saat ini diperdagangkan pada rasio 4,7 kali price-to-earnings ratio (P/E) FY25F, lebih rendah dari rata-rata tiga tahunnya. Nita menakar imbal hasil/yield dividen AUTO dapat mencapai 9,6 persen pada 2025.

Secara umum, RHB Sekuritas menilai prospek industri otomotif menunjukkan tren pemulihan, didorong oleh berbagai faktor. 

Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang membebaskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang berpotensi meningkatkan transaksi di pasar kendaraan bekas serta permintaan suku cadang. 

Selain itu, industri kendaraan komersial mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama didukung oleh stabilnya harga komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) serta hasil panen yang positif di wilayah Jawa.

Dari sisi produksi, meskipun ada tantangan pada sektor kendaraan roda empat (4W), segmen roda dua dan kendaraan niaga diperkirakan tetap menjadi pendorong utama. 

Meskipun demikian, potensi risiko tetap ada, seperti penurunan volume penjualan kendaraan di pasar primer dan sekunder, kenaikan biaya produksi, serta perubahan kebijakan pemerintah.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement