sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerestar (TRGU) Jadi Emiten Anyar, Anak Usaha Grup Salim Masih Jawara Tepung Terigu RI

Market news editor Aldo Fernando - Riset
12/07/2022 16:01 WIB
Bursa kedatangan pendatang baru, produsen tepung terigu PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU). Lantas, bagaimana posisi Cerestar Indonesia di industri tepung RI?
Cerestar (TRGU) Jadi Emiten Anyar, Anak Usaha Grup Salim Masih Jawara Tepung Terigu RI. (Foto: MNC Media)
Cerestar (TRGU) Jadi Emiten Anyar, Anak Usaha Grup Salim Masih Jawara Tepung Terigu RI. (Foto: MNC Media)

Prospek Industri Menjanjikan?

Indonesia sendiri masih kalah dalam konsumsi tepung terigu di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dibandingkan sejumlah negara lainnya.

Mengutip prospektus TRGU, bedasarkan data konsumsi tepung terigu per kapita di ASEAN yang dirilis oleh APTINDO, Thailand menduduki urutan pertama dengan tingkat konsumsi tepung terigu tertinggi.

Di posisi kedua dan ketiga secara berturut-turut ada Malaysia dan Filipina.

Sementara, Indonesia sendiri nangkring di posisi keempat sebagai negara yang mengonsumsi tepung terigu terbesar di antara negara ASEAN. (Lihat tabel di bawah ini.)

Dalam periode 2016-2021, jelas manajemen TRGU, Indonesia mengonsumsi rata-rata di atas 30 kg per kapita, menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2008 hingga 2021.

Selain itu, salah satu indikator lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat konsumsi tepung terigu adalah tingkat impor bahan baku gandum sebagai bahan baku produksi tepung terigu.

Menilik proyeksi tingkat impor gandum bedasarkan data International Grains Councils (IGC) untuk tahun 2020, Indonesia diproyeksikan akan mengimpor 11,4 juta ton gandum yang merupakan jumlah impor tertinggi di negara-negara Asia Tengara.

Kemudian, disusul oleh Filipina sebesar 6,8 juta ton, Vietnam sebesar 4,4 juta ton, Thailand sebesar 3,2 juta ton, dan Malaysia sebesar 1,8 juta ton.

Berdasarkan data  di atas, manajemen TRGU menjelaskan, “Indonesia memiliki beberapa faktor kunci yang mendukung perkembangan dari industri ini”. Berkaitan dengan itu, manajemen lantas menyebut dua poin utama.

Pertama, tingkat kosumsi per kapita tepung terigu yang masih cukup rendah dibandingkan Thailand, Malaysia dan Filipina yang menyebabkan ruang pertumbuhan masih cukup luas. Di samping itu, jelas manajemen TRGU, tingkat pertumbuhan konsumsi juga cukup tinggi.

Kedua, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di wilayah ASEAN. Ini berarti, masih terdapat ruang untuk menyerap produksi tepung lantaran pangsa pasar domestik yang sangat kuat dan terbesar di wilayah ASEAN.

“Hal tersebut divalidasi dengan jumlah impor bahan baku gandum menjadi yang terbesar di ASEAN,” jelas manajemen TRGU. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement