“Katalis bagi ARTO adalah pertumbuhan pinjaman yang lebih kuat dari perkiraan, yang akan meningkatkan ukuran aset dan mengoptimalkan rasio pinjaman terhadap aset ke tingkat yang lebih optimal.” tulis Erni dalam risetnya.
Di sisi lain Ia juga memprediksi ARTO berpotensi mempertahankan NIM (Net Interest Margin) sebesar dobel digit seiring dengan likuiditas yang melimpah terutama CoF (Cost of Fund) dan imbal hasil aset yang tetap terjaga. Bank Jago unggul di biaya dana berkat produk baru GoPay Tabungan yang memberikan bunga simpanan hanya 2,5%. Sementara, bank digital lainnya berlomba lomba memberikan bunga simpanan tinggi, antara lain Bank Saqu sebesar 10%, BBYB dan Seabank di kisaran 8%
Abdul Azis dari Kiwoom Sekuritas memprediksi rasio CASA Bank Jago akan tetap tinggi menyusul peluncuran produk GoPay Tabungan by Jago pada akhir 18 Oktober 2023 lalu. Dalam sepekan, jumlah pengguna GoPay Tabungan by Jago telah mencapai lebih dari 200.000 akun.
Secara umum, saham Bank Jago merupakan saham bank digital Indonesia yang paling banyak dicover oleh analis. Menurut konsensus Bloomberg, ada 18 analis yang memberikan rekomendasi saham Bank Jago di mana 13 menyematkan rating buy dan 5 lainnya hold. Tidak ada analis yang merekomendasikan Sell.
Terbaru, analis Indo Premier Jovent Muliadi menaikkan rating dari hold menjadi buy dengan target harga dinaikkan dari 1.850 menjadi 3.500. Selain Indopremier, HSBC, JP Morgan dan Sinarmas Sekuritas juga menaikkan rating Bank Jago menjadi Buy.