sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cetak Laba Rp1,94 Triliun, Bumi Serpong (BSDE) Puasa Bagi Dividen

Market news editor Fiki Ariyanti
22/06/2024 06:28 WIB
Emiten properti Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepakat tidak membagikan dividen tahun buku 2023. 
Cetak Laba Rp1,94 Triliun, Bumi Serpong (BSDE) Puasa Bagi Dividen (foto mnc media)
Cetak Laba Rp1,94 Triliun, Bumi Serpong (BSDE) Puasa Bagi Dividen (foto mnc media)

IDXChannel - Emiten properti Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepakat tidak membagikan dividen tahun buku 2023. 

Keputusan itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada Jumat (21/6) di Tangerang. 

Dalam ringkasan risalah RUPST yang dirilis perseroan di keterbukaan informasi BEI, RUPST menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023 sebesar Rp1,945 triliun untuk dana cadangan dan laba ditahan. 

"Rinciannya sebesar Rp2 miliar disisihkan sebagai dana cadangan, dan sisanya sebesar Rp1,943 triliun dibukukan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja perseroan," ujar manajemen. 

RUPST juga menyetujui laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2023; serta mengesahkan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2023 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

Sekadar informasi, BSDE mencatatkan laba Rp1,94 triliun pada 2023. Realisasi itu lebih rendah 20,04 persen year-on-year (yoy) dibandingkan 2022 yang mencapai Rp2,43 triliun.

Penurunan laba terjadi saat pendapatan usaha BSDE tumbuh 12,74 persen yoy menjadi Rp11,54 triliun, dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,24 triliun. Ini terjadi akibat naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional. 

Baru-baru ini, perseroan tercatat melakukan aksi borong saham emiten properti, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) senilai Rp69 miliar. BSDE membeli sebanyak 17.137.000 saham DUTI dengan harga rata-rata pembelian Rp4.000 per saham. 

Aksi beli tersebut semakin memperkuat posisi BSDE sebagai pemegang saham pengendali (PSP) DUTI. Setelah transaksi, BSDE memiliki 1,71 miliar saham DUTI dengan porsi kepemilikan mencapai 92,4 persen.

BSD Masuk Proyek Strategis Nasional

Sementara itu, proyek BSD juga masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang akan dikembangkan pemerintah. Yakni Pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai yang diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp18,54 triliun.

Proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kawasan BSD City.

Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan Kawasan BSD, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan - Biomedical – Digital.

Proyek ini sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi di area tersebut untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan (medis) secara nasional.

Kawasan ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical.

Untuk pengembangan Biomedical Area di BSD ditargetkan sampai dengan 30 tahun ke depan. Untuk milestone pertama di 2024 yakni dengan adanya Grand Opening BioMedical Campus di tahun 2024.

Kemudian, wilayah yang dipersiapkan sebagai KEK 1 (east district) saat ini telah dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja dan wilayah KEK 2 (west district) nantinya juga akan dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja section 1B.

Proyek ini juga diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung dengan estimasi Penghematan Devisa sebesar Rp10,1 triliun dan Perolehan Devisa sebesar Rp5,6 triliun dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical.

(FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement