IDXChannel – Chatbot berbasis kecerdasan buatan (artifical intelligence) ChatGPT disebut mampu memprediksi pergerakan harga saham dengan menganalisis judul berita. Teknologi besutan OpenAI tersebut juga mampu menafsirkan pernyataan bank sentral AS, The Fed.
Hal tersebut merupakan kesimpulan dari riset akademis yang dilakukan baru-baru ini.
Melansir Bloomberg News, Senin (17/4), dua makalah alias paper ilmiah berbahasa Inggris yang terbit pada bulan ini menerapkan chatbot untuk menganalisis isu terkait pasar keuangan.
Dalam paper pertama, peneliti menugaskan ChatGPT untuk menguraikan pernyataan The Fed soal kebijakan moneter yang bernada hawkish atau dovish.
Sementara, paper kedua meminta ChatGPT menentukan apakah headline atau judul suatu berita berdampak baik atau buruk terhadap suatu saham.
Penggunaan ChatGPT dalam memprediksi pasar menjadi semacam batu pijakan baru di industri pasar keuangan AS.
Kendati memang, di Wall Street, para ahli keuangan (termasuk para analis kuantitatif alias ‘quants’) sudah sejak lama menggunakan sejumlah model bahasa (language model) yang memanfaatkan chatbot untuk menginformasikan sejumlah strategi investasi.
Perbedaannya, ChatGPT mampu membawa kebaruan, dengan model bahasa lebih canggih (large language models/LLM) dalam hal menciptakan nuansa dan konteks dalam jawaban dari setiap prompt (teks pendek yang bersifat instruksi agar ChatGPT membuat tanggapan).
“Ini adalah salah satu kasus langka di mana hype itu nyata,” kata Slavi Marinov, kepala machine learning di Man AHL, dikutip Bloomberg News.
Marinov telah menggunakan teknologi natural language processing/NLP (pemrosesan bahasa alami) untuk membaca teks seperti transkrip laba perusahaan dan postingan media sosial Reddit selama bertahun-tahun.
Dalam makalah pertama, berjudul ‘Can ChatGPT Decipher Fedspeak?’, dua peneliti dari Fed sendiri menemukan bahwa ChatGPT paling mendekati manusia dalam mencari tahu apakah pernyataan bank sentral AS tersebut hawkish atau dovish.
Asal tahu saja, hawkish adalah pandangan ketika The Fed mengetatkan kebijakan moneter (menaikkan suku bunga, misalnya). Sebaliknya, pendirian dovish berarti The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter untuk menstimulus ekonomi (menurunkan suku bunga, dll).
Penelitian Anne Lundgaard Hansen dan Sophia Kazinnik dari Fed Richmond menunjukkan, ChatGPT mengalahkan model yang umum digunakan dari Google, yang disebut BERT, dan juga klasifikasi berbasis kamus.
ChatGPT bahkan dapat menjelaskan klasifikasi pernyataan kebijakan Fed dengan cara yang mirip dengan analis bank sentral itu sendiri, yang juga menafsirkan bahasa tersebut untuk bertindak sebagai tolok ukur manusia untuk penelitian tersebut.
Sebut saja, pernyataan The Fed Mei 2013 lalu: “Kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan beberapa perbaikan dalam beberapa bulan terakhir, seimbang, tetapi tingkat pengangguran tetap tinggi.”
Chatbot tersebut menjelaskan bahwa pernyataan The Fed tersebut bersifat dovish karena menunjukkan ekonomi belum sepenuhnya pulih.
Menurut paper di muka, jawaban ChatGPT mirip dengan kesimpulan analis - Bryson, dijelaskan di koran sebagai "seorang pria berusia 24 tahun, yang dikenal karena kecerdasan dan keingintahuannya."
Di dalam paper tersebut Bryson menanggapi seperti ini: “Kalimat ini [pernyataan The Fed di atas] mencerminkan kepedulian Komite [The Fed] terhadap kekuatan pasar tenaga kerja. Meskipun tidak ada tindakan kebijakan yang ditentukan, implikasinya adalah Komite akan menjalankan kebijakan ekspansif sampai tingkat pengangguran turun ke tingkat yang menurut Komite dapat diterima.”
Prediksi Gerak Saham
Dalam penelitian kedua, ‘Can ChatGPT Forecast Stock Price Movements? Return Predictability and Large Language Models’, Alejandro Lopez-Lira dan Yuehua Tang asal University of Florida meminta ChatGPT untuk berpura-pura menjadi pakar keuangan dan menafsirkan berita utama perusahaan.
Keduanya menggunakan berita setelah akhir 2021, periode yang tidak tercakup dalam data pelatihan chatbot.
Studi tersebut menemukan, jawaban yang diberikan oleh ChatGPT menunjukkan adanya hubungan statistik terhadap pergerakan saham selanjutnya. Ini menjadi tanda bahwa teknologi tersebut dapat mengurai implikasi berita dengan tepat.
Dalam sebuah contoh apakah judul berita “Rimini Street Didenda USD630.000 dalam Kasus Melawan Oracle” baik atau buruk bagi Oracle, ChatGPT menjelaskan bahwa hal itu positif karena hukuman tersebut “berpotensi meningkatkan kepercayaan investor pada kemampuan Oracle untuk melindungi kekayaan intelektualnya dan meningkatkan permintaan akan produk dan layanannya.”