Adanya rebound permintaan domestik diperkirakan akan menyebabkan penurunan ekspor produk minyak olahan China pada Januari. Analis meramal ekspor produk minyak olahan China akan turun sebesar 40% dari ekspor Desember tahun lalu.
"Meskipun masih ada banyak optimisme seputar permintaan China, dalam waktu dekat pasar minyak tetap dipasok dengan relatif baik. Kami melihat kenaikan lebih lanjut dari 2Q23, karena pasar semakin ketat," kata analis ING dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Senin (16/1/2023).
Sebagai informasi, pekan ini Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) akan merilis laporan bulanan mereka. Saat ini, para investor tengah menantikan rilis laporan tersebut sebagai acuan terhadap prospek permintaan dan pasokan global.
Selain itu, para investor juga mengamati pertemuan utama Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) minggu ini. Di mana, BOJ akan menentukan apakah tetap mempertahankan kebijakan stimulusnya yang sangat besar atau tidak. (RRD)