IDXChannel - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau Cinema XXI akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan harga Rp270-Rp288 per saham.
Equity Research PT Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana, menilai harga tersebut termasuk premium. Raditya mengatakan jika price to earning ratio (PER) perseroan mencapai 40-50 kali.
"Menurut kami cukup premium sehingga bisa jadi pertimbangan bagi investor, apalagi nominal sahamnya berada di Rp8 per lembar," kata Raditya dalam Market Buzz IDX Channel pada Selasa (11/7/2023).
Menurut Raditya, harga wajar untuk perusahaan pengelola bioskop Cinema XXI ini berada di kisaran Rp150-Rp200 per saham. Raditya menyarankan kepada investor untuk lebih memperhatikan proporsi keseluruhan modal yang ada dalam portofolio investasi masing-masing sebelum membeli saham perseroan.
“Untuk menghadapi kasus terburuk jika harga saham akan turun setelah listing, nanti kita masih bisa membelinya di pasar reguler,” kata Raditya.
Meski demikian, Raditya menyebut jika gelaran IPO perseroan yang akan tercatat dengan kode sama CNMA ini masih menarik. Hal tersebut dikarenakan Cinema XXI merupakan pemimpin pasar atau market leader industri bioskop Tanah Air.
Dengan rencana penggunaan dana yang sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal dan ekspansi bisnis, perseroan dapat meningkatkan top line dan bottom line pasca IPO.
Sebagai informasi, sebesar 65,0% dana hasil IPO akan digunakan untuk pendanaan pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Pengembangan dan ekspansi jejaring bioskop akan dilakukan melalui pembangunan bioskop atau teater baru untuk menambah jumlah layar Cinema XXI, serta pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk pembangunan tersebut.