Delapan anggota OPEC+ kemungkinan akan sepakat untuk meningkatkan produksi pada bulan November sebesar 274.000-411.000 barel per hari, atau dua atau tiga kali lipat lebih tinggi dari peningkatan pada bulan Oktober, menurut sumber kepada Reuters pada hari Selasa.
Hal ini juga seiring upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar. “Memasuki kuartal keempat 2025, kami memperkirakan ekspor OPEC+ akan meningkat seiring berkurangnya pembakaran minyak mentah musim panas Timur Tengah secara musiman, sementara surplus neraca minyak yang lebih luas juga dapat mulai terlihat lebih jelas di pusat-pusat produksi utama,” kata Citi.
Akibatnya, bank AS tersebut telah merevisi proyeksi harga 0-3 bulan menjadi USD60 per barel untuk Brent, dan USD57 per barel untuk WTI, sesuai dengan proyeksi rata-rata Brent sebesar USD60 untuk kuartal pertama 2026.
(kunthi fahmar sandy)