Manfaat dari Penghitungan Break Even Analysis
- Memberikan informasi banyaknya investasi yang dibutuhkan agar dapat mengimbangi pengeluaran awal.
- memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak mengalami kerugian
- Digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget dari berbagai macam project yang dilakukan perusahaan.
Contoh Cara Menghitung Break Even Point, Pengusaha Wajib Tahu. (FOTO : MNC MEDIA)
Komponen dalam Perhitungan Break Even Point (BEP)
Anda harus memahami komponen penting di dalamnya sebelum melakukan penghitungan nilai BEP, baik dalam unit produksi.
- Biaya Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak berproduksi.
- Biaya Variable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.
- Harga Jual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
- Pendapatan (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual barang.
- Laba (Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel.
Rumus untuk Menghitung Break Even Point
Berikut beberapa rumus yang menjadi acuan dalam menghitung BEP, yaitu:
1. BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit)
Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik dimana jumlah beban setara dengan jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.
2. BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
BEP tidak hanya dapat dihitung dalam bentuk unit, jika Anda sudah mengetahui berapa banyak minimal unit yang harus dijual untuk menutup biaya produksi Anda dapat mengalikannya dengan biaya per unitnya.