sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DADA Tegaskan Tak Ada Rencana Perubahan Pengendali

Market news editor Rahmat Fiansyah
20/10/2025 23:00 WIB
PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menyebut tidak ada rencana perubahan pemegang saham pengendali dalam 12 bulan ke depan.
PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menyebut tidak ada rencana perubahan pemegang saham pengendali dalam 12 bulan ke depan. (Foto: iNews Media Group)
PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menyebut tidak ada rencana perubahan pemegang saham pengendali dalam 12 bulan ke depan. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menyebut tidak ada rencana perubahan pemegang saham pengendali dalam 12 bulan ke depan. Hal ini sekaligus menepis rumor adanya calon pengendali baru yang ingin mengakuisisi DADA.

"PT Karya Permata Inovasi Indonesia masih berkomitmen untuk terus menjadi pengendali utama dan mendukung pengembangan bisnis perseroan ke arah yang lebih berkelanjutan," kata Direktur DADA, Bayu Setiawan dalam surat kepada BEI, Senin (20/10/2025).

Di samping itu, Bayu juga juga menegaskan hingga saat ini tidak ada kesepakatan, komunikasi, atau negosiasi apa pun yang mengarah pada perubahan pengendalian baik dalam bentuk penjualan mayoritas saham, aliansi strategis, maupun akuisisi oleh pihak lain.

"Perseroan juga menegaskan bahwa sampai saat ini, tidak terdapat transaksi atau rencana aksi korporasi lain yang berpotensi mengubah status pengendalian," katanya.

Dengan kata lain, kata dia, PT Karya Permata Inovasi Indonesia akan tetap mempertahankan posisi sebagai pengendali dan terus memberikan dukungan strategis terhadap pengembangan bisnis perseroan. 

"Strategi kepemilikan ini diarahkan untuk menjaga stabilitas struktur permodalan, memperkuat kepercayaan investor, serta memastikan kesinambungan arah manajemen dan tata kelola perseroan," ujar Bayu.

Saham DADA sebelumnya terbang ribuan persen pada tahun ini. Hal ini dipicu rumor masuknya dua perusahaan asal Jepang, Kajima Corporation dan Mitsubishi Estate, yang dikabarkan ingin masuk perseroan lewat backdoor listing. Manajer aset raksasa global, Vanguard Group juga dikabarkan terlibat dalam proses tersebut.

Terkait rumor tersebut, manajemen DADA sebelumnya menjawab diplomatis bahwa perseroan pada dasarnya terbuka dengan peluang kerja sama maupun investasi dengan pihak luar perusahaan.

Dengan demikian, rumor tersebut akhirnya dibantah manajemen DADA. Dalam tujuh hari terakhir, harga saham DADA terus menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Saham emiten properti itu jatuh dari level penutupan tertinggi Rp178 ke Rp59 atau setara dengan penurunan 67 persen.

Penurunan tajam tersebut juga disertai aksi jual pengendali. Perseroan mengungkapkan, aksi jual dilakukan sebagai bentuk divestasi untuk memperkuat struktur modal dan memperbaiki arus kas DADA.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement