4. Bursa Efek New York (NYSE)
Bursa Efek New York atau yang dikenal NYSE didirikan pada 1792 dengan pemilik Intercontinental Exchange. Bursa Efek New York atau New York Stock Exchange (NYSE) bukanlah bursa saham tertua namun telah menjadi bursa saham terbesar dan terpenting di dunia.
Sejarah NYSE dimulai pada tahun 1792, ketika Perjanjian Buttonwood dirancang. Perjanjian tersebut mengatur perdagangan saham di New York dan, menurut legenda, terjadi di bawah pohon buttonwood.
Setelah beberapa dekade, pada tahun 1817, para pialang New York melakukan reformasi dan reorganisasi lebih lanjut. Sebuah delegasi dikirim ke Philadelphia untuk mengamati operasi pertukarannya dan organisasi yang lebih formal yang diadopsi oleh NYSE.
Saat ini, NYSE dimiliki oleh Intercontinental Exchange (ICE), sebuah perusahaan Amerika yang memiliki bursa keuangan dan komoditas serta mengoperasikan 12 bursa dan pasar yang teregulasi.
5. Bursa Efek London
Bursa Efek London didirikan pada 1801 dan dimiliki oleh London Stock Exchange Group. Bursa Efek London yang modern dan resmi didirikan pada tahun 1801, namun bursa efek London sebelumnya dimulai dengan Royal Exchange pada tahun 1571 oleh Ratu Elizabeth I, namun sistem transaksi ini tidak terkendali.
Selama berabad-abad berikutnya, lebih banyak peraturan dan praktik diberlakukan hingga bursa efek pertama yang diatur didirikan pada tahun 1801. Namun, peraturan ini tidak ditegakkan secara ketat hingga buku peraturan pertama London Stock Exchange diterbitkan pada tahun 1812. Sekarang menjadi salah satu bursa saham terbesar di dunia. (SNP)