"Mungkin ini kita bicara satu dua saham saja, tapi kita punya 900-an emiten, tentu bisa memilih," ujarrnya.
Sebelumnya, para pelaku usaha ritel modern melihat dampak pemboikotan terhadap market bakal terasa apabila berskala besar dan masif.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengkhawatirkan adanya penurunan permintaan di hilir, sehingga ditakutkan berimbas terhadap produksi, plus tenaga kerja.
"Bagaimana mungkin kalau produktivitas turun, bagaimana bisa membayar tenaga kerja yang enggak turun, itu hubungannya langsung," ucap Roy, Rabu (15/11).
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah segera mengambil langkah agar tidak terjadi dampak yang berkepanjangan. Pemerintah dinilai perlu hadir dalam membaca atau melihat situasi dan kondisi.
"Perlu ada langkah-langkah yang relevan dan adaftif oleh Pemerintah dalam membaca situasi dan kondisi," ujar Roy.
(RNA)